"JUDI POKER | TOGEL ONLINE | TEMBAK IKAN | CASINO | JUDI BOLA | SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWW.DEWALOTTO.ME DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855 69312579 "

Wednesday, June 12, 2019

temukan bahagia itu dimanapun kau berpijak, karena bahagia itu bisa datang darimana saja. Bahkan dalam perjalanan terperih sekalipun.


Pelangi Hidupku


Bagi beberapa orang terutama warga kota besar masuk ke dalam diskotik atau klub malam mungkin hal yang biasa. Diskotik memang telah menjadi “tempat rekreasi” atau “tempat hiburan” bagi pengunjung setianya. Sementara bagi beberapa orang lainnya diskotik adalah tempat tabu untuk dikunjungi. Dengan berbagai alasan, termasuk citranya yg lekat dengan kehidupan malam yang bebas, minuman keras hingga narkoba, diskotik menjadi tempat terlarang bagi banyak orang. Akupun demikian, masuk ke diskotik tidak akan pernah aku lakukan karena tak ada kebutuhan hidup yang aku perlukan dari tempat tersebut.

Tapi…. Keteguhan itu sejenak terkoyak.  Akhirnya aku merasakan juga gelapnya dan riuhnya diskotik dengan segala hal yang ternyata benar adanya, sama dengan gambaran ajeb-ajeb yang aku pernah liat di TV.

Suatu malam dikota Bandung, untuk pertama kalinya aku menginjak lantai diskotik.
Percayalah, ini bukan suatu kesengajaan apalagi dengan diiringi niat, bukan untuk melakukan hal-hal negative atau perbuatan dosa atau apapun yang berhubungan dengan hal-hal buruk lainnya. Ini tentang rasa penasaran yang tiba-tiba muncul ketika kita  membicarakan tentang luar biasanya dunia malam itu  hehe. Tidak ada unsur kesengajaan, hanya saja secara kebetulan aku dan sepupu2 sedang jalan2 dan makan malam disebuah mall yang ada di Bandung. Dan kebetulan salah satu sepupuku ada yg bekerja di Diskotik itu sebagai kapten. Yap, entah bagaimana rasanya bekerja disana, entah bagaimana ia bekerja (jika diceritakan alurnya akan makin panjang), yang jelas pada malam itu tanpa paksaan beliau aku dan sepupu-sepupu lainnya mulai tergerak dan penasaran mengenai diskotik yang hanya bisa kami saksikan di TV-TV itu.

Dengan berpakaian anggun aku dan sodara2 mulai naik ke lantai atas, aku yang berpakaian sopan pada saat itu memakai rok dengan sedikit motif bunga, dan mengenakan kerudung ungu tampak seperti gadis polos nan anggun :D semua sodaraku pun begitu, mereka berpakaian sangat sopan.

Hingga kita sampai didepan pintu diskotik itu, beberapa cowo berbadan tegap tampak standby depan pintu. Mungkin itu staff keamanan yang mengawas diskotik ini, takut2 ada perkelahian atau kejadian lainnya yang tidak bisa diprediksi. Saudaraku yg bekerja disitu mulai berbicara dengan staff keamanan yg ada didepan pintu itu, entah bicara apa yang jelas kita langsung dipersilahkan masuk.
Akhirnya kami mulai memasuki ruangan itu, sambil meringkas kekagetan masing-masing terhadap kehidupan malam didalam diskotik itu. Semua dari kami memiliki kesan yang tak jauh beda, masuk diskotik dan menjadi bagian dari kehidupan malam yang serba aneh menjadi pengalaman yang pertama bagi kami dan semoga menjadi yang terakhir. 

Ketika aku masuk, semua mata menatap aneh kepadaku. Mata mereka seolah berkata “Ini diskotik mbak, bukan tempat pengajian” Astagfirullah mungkin gak seperti itu juga hehe yang ini becanda lhoo..
Didalam… musik begitu kerasnya memenuhi ruangan yang gelap, aroma parfum, minuman, dan rokok dimana2. Banyak sepasang manusia asyik berjoged mengikuti dentuman musik keras. Tawa mereka yang bercampur dengan kerasnya alunan musik membuat telinga pusing. Ya, aku benar-benar pusing berada didalam ruangan ini. Dan dalam sorot lampu disko yang temaram pakaian mereka yang tak biasa menghidupkan suasana ajeb-ajeb. Tempat ini ternyata benar-benar nyata, tak hanya ada dilayar kaca.

Didalam kami minum beberapa soda dan green tea yang tentunya halal, sambil sesekali memperhatikan gerak gerik orang-orang yang sedang mabuk, aku duduk manis didepan pelayan minuman sambil melihat harga dari semua makanan dan minuman yang ada ditempat ini, sambil sesekali menutup telingaku yang rasanya hampir pecah, sesekali juga mengelus dadaku yang serasa dipukul karena hentakan musik.

“betapa tabu nya tempat ini bagiku, betapa orang-orang merasa bebas, tertawa lepas dan bisa bergerak sesuka hati, betapa sayangnya wanita-wanita cantik itu hanya berbalutkan kain yg sangat tipis dan minimalis, betapa sayangnya mereka menghambur-hamburkan uang yang jelas-jelas diluar sana masih banyak yang lebih membutuhkan dibanding melakukan hal seperti ini, betapa bahagianya mereka berpelukan dan asik berjoged dengan yang blm tentu itu muhrim mereka, betapa betapa dan betapaaaa..” pikirku dalam hati.

Kota bandung semakin redup, jalanan mulai sepi. Aku melirik jam, yap sudah pukul 01.00 tengah malam. Untuk pertama kalinya juga aku berkeliaran di Bandung tengah malam seperti ini. Kamipun memutuskan untuk pulang.

Dosakah bila hanya datang dan sekedar tau apa yang ada didalamnya ??? Mengenal ala kadarnya dunia malam yang begitu gelap.

Setiap kejadian itu indah, kala kita mampu memetik hikmah yang tersembunyi didalamnya. Ini sepenggal ceritaku.
Bukan atas alasan apa aku menuangkannya, semata ingin berbagi saja, tak lebih dari itu.


Maafkan, dan semoga bisa mengambil hikmahnya.
Terimakasih ^_^

No comments:

Post a Comment